Terminal ini..lagi

Kini ku berada di sebuah terminal. Lagi.

Cara parkir tiap bis berurutan
jika banyak pilihan, makan kamu akan menunggu bis yang ingin kamu naiki.  sesuai pilihan kami. Parkir bus berurutan demikian sehingga pintu masuk berada pada sebuah garis yang simetris

Gorengan menjadi santapan
Sekedar untuk melepas lapar
Air teh menjadi pelepas dahaga
Perjalanan kali ini kembali banyak cerita
Setiap benda yang kita lihat memiliki cerita
Begitu pun setiap orang yang kita temui

Cerita sebuah permainan aksi yang penuh drama dan konflik.. begitu sosial.. intens

Cerita sebuah kopi lahir dan mempertemukan sebuah rasa yang mencandu dan takkan lelah untuk diulang berulang kali.  rasa pahit yang sulit pamit.

Sebuah api yang takkan padam selama masih berkumpul kayu bakar yang cukup untuk menjaga bara

Sebuah diskusi kecil tentang hal-hal kecil dengan mimpi besar yang takkan usai sepertinya karena baru mulai. Ataukah karena berulang-ulang hingga serasa tak ada ujungnya dan disitulah letak menariknya. Ketika kita melihat apa yang akan terjadi, apa yang akan diucapkan, apa yang mungkin dipikirkan. kebahagiaan ketika menemukan teman bicara, semakin cepat kemampuan menyadari maka maka waktu yang dibutuhkan untuk menemukan seorang teman bicara akan semakin cepat.

Sebuah jaket yang membungkus tubuh pun memiliki cerita yang berbeda.  Tiap jaket akan terlihat seperti karakter empunya.

Seorang wanita yang menunggu dibangku terminal. berharap sesorang yang ditunggu akan datang, menggunakan jaket yang warnanya terang, mencoba menarik perhatian, hingga akhirnya ia pun datang.

Namun belum datang ia yang ditunggu datang. Kamu masih melihat mereka yang berbeda berlalu – lalang. menggunakan jaket yang berbeda. bagi mereka yang telanjang ta menggunakan jaket, maka akan jelas terlihat dirinya. mereka adalah orang – orang yang tak memedulikan pencitraan, perasaan aman atau perasaan takut. namun mereka bukan pula termasuk orang-orang yang  mampu melakukan segalanya. mereka pun mempunyai batasan, seperti layaknya setiap manusia yang berjalan di muka bumi ini.

Seorang mahasiswa yang mengantar orang tuanya naik bis

Seorang ibu yang menatap anaknya berjalan menjauh dari bis dan berbicara kepada dirinya sendiri bahwa anaknya sudah besar dan sudah perlu melangkah sendiri. sudah saatnya.

… dan tibalah saatnya menunggu… dan menunggu …

About aksararaska

manusia yang [berusaha] untuk bermanfaat bagi PenciptaNya
This entry was posted in SibukDenganPikiran and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.